• Jelajahi

    Copyright © bodi.web.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Campuran Etanol pada BBM, Ramah Lingkungan, Tapi Apa Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?

    bodi.web.id
    30 Oktober 2025, Oktober 30, 2025 WIB Last Updated 2025-10-30T14:36:07Z
    [[---]]
    [[---]]

     

    Campuran Etanol pada BBM, Ramah Lingkungan, Tapi Apa Dampaknya bagi Mesin Kendaraan?

    Dalam upaya mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, pemerintah di berbagai negara — termasuk Indonesia — mulai mendorong penggunaan bahan bakar campuran etanol, atau yang dikenal dengan istilah bioetanol. Program ini sejalan dengan tren global menuju energi bersih dan berkelanjutan. Namun, di balik manfaat lingkungannya, muncul pertanyaan dari para pengguna kendaraan: Apakah campuran etanol dalam BBM aman untuk mesin?


    🔬 Etanol, dari Tebu hingga Tangki Bensin

    Etanol merupakan alkohol hasil fermentasi bahan nabati seperti tebu, jagung, singkong, atau sorgum. Dalam dunia otomotif, etanol digunakan sebagai campuran dengan bensin untuk menghasilkan bahan bakar seperti E5, E10, hingga E20, yang menunjukkan persentase kandungan etanol di dalamnya.

    Contohnya, Pertamina Bioetanol E5 mengandung 5% etanol dan 95% bensin. Negara seperti Brasil bahkan sudah menggunakan campuran E25 hingga E100, dan terbukti mampu menekan emisi karbon secara signifikan.

    “Etanol memiliki angka oktan yang tinggi, sehingga bisa meningkatkan efisiensi pembakaran,” ujar Ir. Dwi Santosa, pakar energi terbarukan dari Institut Teknologi Bandung. “Namun, karakteristik kimianya juga membawa tantangan baru bagi mesin yang belum dirancang khusus.”


    ⚙️ Dampak pada Performa Kendaraan Bermotor

    Secara umum, etanol membantu pembakaran menjadi lebih sempurna karena memiliki oksigen tambahan di dalam strukturnya. Hasilnya, gas buang menjadi lebih bersih dan kadar karbon monoksida (CO) menurun.

    Namun, etanol juga bersifat higroskopis, artinya mudah menyerap air dari udara. Jika bahan bakar tercampur air, proses pembakaran bisa terganggu dan menyebabkan penurunan performa mesin.

    Selain itu, etanol memiliki sifat korosif terhadap logam dan karet. Pada kendaraan lama yang belum memiliki sistem bahan bakar tahan etanol, penggunaan bioetanol berlebih bisa menyebabkan:

    • Kerusakan pada seal dan selang bahan bakar,

    • Korosi pada tangki atau karburator,

    • Serta gangguan pada sistem injeksi bahan bakar.

    Meski demikian, kendaraan keluaran baru umumnya sudah dilengkapi komponen tahan etanol, sehingga risiko kerusakan jauh lebih kecil, terutama pada kadar campuran rendah seperti E5 atau E10.


    🌍 Manfaat Lingkungan yang Signifikan

    Dari sisi lingkungan, penggunaan etanol sebagai campuran BBM membawa banyak keuntungan. Etanol berasal dari tumbuhan yang menyerap karbon dioksida saat tumbuh, sehingga siklus karbonnya lebih seimbang dibandingkan bensin murni.

    Menurut data dari IEA (International Energy Agency), penggunaan bahan bakar campuran etanol dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30% dibandingkan BBM konvensional. Selain itu, etanol juga dapat memperkuat ketahanan energi nasional karena bahan bakunya bisa diproduksi dari sumber daya lokal.

    “Campuran etanol di BBM adalah langkah strategis, bukan hanya untuk menekan emisi, tapi juga menggerakkan ekonomi daerah penghasil bahan baku bioetanol,” jelas Dr. Rina Suryani, peneliti bioenergi dari LIPI.


    🧰 Tantangan Teknis dan Sosialisasi ke Pengguna

    Meski pemerintah telah mengumumkan rencana penggunaan BBM E5 secara nasional, sosialisasi ke masyarakat masih terbatas. Banyak pengguna kendaraan masih belum memahami cara penyimpanan dan penggunaan bahan bakar bercampur etanol.

    Beberapa bengkel juga melaporkan kasus awal di mana kendaraan jarang digunakan mengalami endapan air dan etanol di dasar tangki, menyebabkan mesin sulit dinyalakan. Oleh karena itu, ahli otomotif menyarankan agar pengguna tetap mengisi bahan bakar secukupnya dan rutin menyalakan kendaraan untuk mencegah endapan.


    🔎 Kesimpulan: Etanol, Antara Inovasi dan Adaptasi

    Campuran etanol dalam BBM adalah inovasi penting menuju masa depan energi bersih. Keuntungan lingkungannya jelas: emisi lebih rendah, ketergantungan impor minyak berkurang, dan potensi ekonomi bioenergi meningkat.

    Namun, dari sisi teknis, adaptasi industri otomotif dan edukasi masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Kendaraan modern relatif aman menggunakan campuran rendah seperti E5 atau E10, sementara kendaraan lama mungkin perlu penyesuaian sistem bahan bakar.

    Etanol membawa harapan baru bagi dunia energi — tetapi seperti semua inovasi, keberhasilannya bergantung pada kesiapan pengguna untuk beradaptasi dengan perubahan.



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini