• Jelajahi

    Copyright © bodi.web.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    CAKE di Mikrotik v7 dan Cara Penggunaannya, Solusi Cerdas Mengatasi Bufferbloat dan Stabilitas Jaringan

    bodi.web.id
    18 November 2025, November 18, 2025 WIB Last Updated 2025-11-18T07:49:55Z
    [[---]]
    [[---]]

     

    CAKE di Mikrotik v7 dan Cara Penggunaannya, Solusi Cerdas Mengatasi Bufferbloat dan Stabilitas Jaringan

    Dalam dunia jaringan modern, kestabilan koneksi internet sangat dipengaruhi oleh bagaimana router mengelola antrean data atau queue. Pada MikroTik RouterOS versi 7, hadir salah satu teknologi antrean termutakhir bernama CAKE (Common Applications Kept Enhanced). Fitur ini menjadi terobosan penting untuk mengatasi bufferbloat, meningkatkan pengalaman browsing, menstabilkan ping, serta mengoptimalkan distribusi bandwidth rumah maupun usaha kecil.

    CAKE merupakan sistem queuing discipline berbasis Linux yang diintegrasikan langsung ke RouterOS v7. Ia dikembangkan sebagai penerus dari fq_codel, yang sebelumnya terkenal efektif menstabilkan latensi internet. Dengan CAKE, pengguna mendapatkan fitur lebih lengkap, performa lebih baik, serta konfigurasi yang jauh lebih sederhana.


    Apa Itu CAKE?

    CAKE adalah algoritma antrian cerdas yang bertugas mengatur aliran data secara lebih merata dan efisien. Beberapa keunggulan utama CAKE meliputi:


    1. Anti Bufferbloat

    Bufferbloat terjadi ketika router menyimpan terlalu banyak data dalam antrean sehingga menyebabkan ping dan latency melonjak. CAKE mengatasi ini dengan membatasi antrean berdasarkan kecepatan internet aktual, sehingga koneksi tetap responsif.


    2. Fair-Queueing yang Lebih Adil

    CAKE mampu membagi bandwidth secara adil antar perangkat dan jenis trafik. Hal ini sangat berguna di jaringan rumah yang banyak perangkat atau jaringan RT/RW Net.


    3. Built-in DiffServ

    Mendukung klasifikasi otomatis trafik penting seperti gaming, VoIP, streaming, dan browsing tanpa konfigurasi rumit.


    4. NAT Aware

    CAKE mampu mendeteksi IP asli pengguna meskipun router menggunakan NAT, sehingga distribusi bandwidth tetap sesuai.


    5. Operational Simplicity

    Berbeda dengan queue tree atau pcq yang cukup rumit, CAKE dapat berjalan hanya dengan beberapa baris konfigurasi.


    Cara Kerja CAKE di MikroTik v7

    Ketika CAKE diaktifkan, router akan:

    1. Mengukur kecepatan upload dan download sesuai nilai yang diatur.

    2. Menyebarkan bandwidth ke setiap koneksi aktif secara merata.

    3. Menganalisis jenis trafik tertentu untuk memberikan prioritas otomatis.

    4. Mengurangi antrean berlebih untuk menjaga ping tetap stabil.

    5. Mengidentifikasi perangkat berdasarkan IP asli meski menggunakan NAT.

    Hasilnya adalah koneksi internet lebih mulus, ping game stabil, video call tidak tersendat, dan aktivitas download tidak mengganggu perangkat lain.


    Cara Mengaktifkan CAKE di MikroTik v7

    Ada dua metode: melalui Winbox (GUI) dan Terminal (CLI).


    A. Mengaktifkan CAKE via Winbox

    1. Buka Queues → Queue Types

    2. Klik Add (+)

    3. Pilih CAKE sebagai tipe antrean

    4. Atur parameter:

      • Bandwidth Limit Upload (sesuaikan ISP, misal 20Mbps)

      • Bandwidth Limit Download (misal 100Mbps)

      • Cake Mode: diffserv4 atau diffserv3

      • Nat Aware: ON

      • Wash: Opsional

    5. Simpan.

    6. Masuk ke Queues → Simple Queues, tambahkan queue baru:

      • Target: 0.0.0.0/0 (atau per IP sesuai kebutuhan)

      • Queue Type: pilih CAKE untuk upload & download

    Setelah aktif, ping akan turun drastis dan koneksi terasa lebih ringan.


    B. Mengaktifkan CAKE via Terminal (CLI)

    Contoh konfigurasi sederhana:

    /queue type add name=cake-up1 kind=cake cake-ack-filter=filter cake-diffserv=besteffort cake-flowmode=dual-srchost cake-rtt-scheme=regional cake-nat=yes add name=cake-down1 kind=cake cake-diffserv=besteffort cake-flowmode=dual-dsthost cake-rtt-scheme=regional cake-nat=yes /queue simple add name="CAKE-QoS" target=0.0.0.0/0 queue=cake-up/cake-down

    Konfigurasi ini akan langsung mengaktifkan CAKE untuk seluruh jaringan.


    Parameter Penting CAKE

    • Bandwidth
      Menentukan batas kecepatan. Disarankan 90–95% dari paket ISP agar latency stabil.

    • DiffServ
      diffserv4 = prioritas tinggi untuk trafik penting
      besteffort = semua dianggap sama

    • Nat Aware
      Wajib ON untuk penggunaan router rumah atau kantor

    • Wash
      Menghapus tag QoS dari ISP, opsional


    Kapan Harus Menggunakan CAKE?

    CAKE direkomendasikan untuk:

    • rumah dengan banyak perangkat

    • gamer yang ingin ping stabil

    • kantor kecil dengan zoom/meet harian

    • RT/RW Net kecil dan menengah

    • pengguna yang ingin QoS mudah tanpa konfigurasi rumit

    Jika Anda ingin kestabilan yang lebih baik tanpa membangun queue tree kompleks, CAKE adalah pilihan terbaik.


    CAKE di MikroTik RouterOS v7 adalah algoritma antrean modern yang menawarkan solusi efektif untuk masalah bufferbloat, ketidakadilan distribusi bandwidth, dan latency tinggi. Dengan konfigurasi yang sederhana, CAKE memberikan hasil optimal terutama untuk jaringan rumahan, kantor kecil, gamers, hingga layanan internet rumahan.

    Bagi pengguna MikroTik yang menginginkan internet lebih stabil dan responsif tanpa konfigurasi rumit, CAKE adalah fitur yang wajib dicoba.


    A — Script otomatis CAKE (RouterOS v7)

    Script ini menyiapkan CAKE untuk upload & download pada satu WAN, mengikat shaping ke seluruh jaringan (0.0.0.0/0). Sesuaikan variabel BW_UP, BW_DOWN, IF_WAN, dan LAN_SUBNET sesuai kondisi Anda.

    Catatan penting: Pastikan FastTrack yang mem-bypass firewall/queue tidak berlaku untuk trafik yang ingin Anda shape — nonaktifkan rule fasttrack atau letakkan rule CAKE/queue sebelum fasttrack.

    # ----- Konfigurasi awal (ubah sesuai jaringan Anda) ----- :local IF_WAN "ether1-wan" # nama interface WAN :local LAN_SUBNET "192.168.88.0/24" # jaringan lokal yang akan di-shape :local BW_UP "8M" # uplink maksimum (contoh "8M") :local BW_DOWN "30M" # downlink maksimum (contoh "30M") # ----- Hapus konfigurasi CAKE lama jika ada (opsional) ----- /queue type remove [find name="cake-up"] 2> /dev/null /queue type remove [find name="cake-down"] 2> /dev/null /queue simple remove [find name="CAKE-QoS"] 2> /dev/null # ----- Buat queue type CAKE untuk upload & download ----- /queue type add name=cake-up kind=cake bandwidth=$BW_UP nat=yes diffserv=diffserv4 /queue type add name=cake-down kind=cake bandwidth=$BW_DOWN nat=yes diffserv=diffserv4 # ----- Simple queue tunggal untuk seluruh jaringan (target all) ----- # CAKE pada simple-queue otomatis menangani both directions jika ditentukan /queue simple add name="CAKE-QoS" target=$LAN_SUBNET queue=cake-up/cake-down max-limit=$BW_DOWN/$BW_UP comment="CAKE QoS untuk LAN" # ----- Opsional: buat per-IP CAKE (dynamic loop) ----- # Jika ingin CAKE per host (lebih adil per-IP), loop untuk range IP yang sering digunakan: #:for i from=2 to=254 do={ # :local ip ("192.168.88." . $i) # /queue simple add name=("cake-" . $i) target=$ip queue=cake-up/cake-down max-limit=$BW_DOWN/$BW_UP comment="Per-IP CAKE" #} # ----- Pastikan connection-tracking aktif ----- /ip firewall connection tracking set enabled=yes # ----- Tips Verifikasi ----- :put "=== CAKE setup complete ===" :put "Check simple queues with: /queue simple print" :put "Check queue type with: /queue type print"

    Penjelasan singkat:

    • kind=cake membuat tipe queue CAKE.

    • nat=yes mengaktifkan NAT-aware sehingga CAKE mengenali host dibalik NAT.

    • diffserv4 mengaktifkan klasifikasi DiffServ (prioritas layanan).

    • queue=cake-up/cake-down pada simple queue mengikat CAKE untuk arah upload & download.

    Catatan lanjutan:

    • Untuk link asymmetrical (ISP shaping), atur nilai BW_UP dan BW_DOWN sekitar 90–95% dari kecepatan nyata ISP agar CAKE punya ruang kontrol (hindari 100%).

    • Kalau Anda pakai multiple-WAN (failover/load-balancing), terapkan CAKE pada setiap interface WAN atau gunakan per-route marking dengan mangle lalu buat queue per-route.


    B — Perbandingan: CAKE vs PCQ vs Queue Tree

    AspekCAKEPCQ (Per-Connection Queue)Queue Tree
    Tujuan utamaMenangani bufferbloat & fairness otomatis; all-in-one QoS modernFair-share per-IP/per-connection untuk banyak penggunaShaping & policing granular, hierarki (class-based)
    Kemudahan konfigurasiSangat mudah (few lines)Mudah-moderat (setingan PCQ + simple queues)Sulit — butuh mangle marks, parent-child queues
    Performa / CPUEfisien, tergantung hardware; modern kernel codeRingan; hemat CPU pada MikrotikBisa berat (tergantung kompleksitas rules)
    Fairness (per-host)Bagus; NAT-aware: dapat adil di balik NATSangat bagus untuk per-IP fairness (PCQ designed for that)Sangat fleksibel: bisa implementasikan fairness manual
    Bufferbloat handlingUnggul (dirancang untuk meminimalkan bufferbloat)Kurang optimal mengatasi bufferbloatTergantung qdisc/algorithm; manual tuning diperlukan
    NAT-awareYa (kalau nat=yes)Tidak otomatis NAT-aware; perlu setting tambahanBisa NAT-aware jika ditandai dengan mangle, tapi perlu kerja ekstra
    DiffServ / PrioritizationBuilt-in DiffServ modes (diffserv3/4)Bisa dipakai bersama mangle/priority, tapi manualSangat fleksibel; bisa prioritas per-class
    KelebihanSetup singkat, efektif untuk rumah/RT/RW Net; anti-bufferbloatRingan, cocok untuk banyak pengguna (ISP kecil)Kontrol paling granular (rate limiting per service, parent-child)
    KekuranganKurang fleksibel untuk shaping hierarkis kompleks; kurang cocok jika butuh per-user custom limitsTidak menarget bufferbloat; tidak NAT-aware tanpa trikKompleks, rawan salah konfigurasi, lebih banyak maintenance
    Kasus penggunaan idealRumah ramai / kantor kecil / gamer yang ingin low-latencyISP kecil / penyedia hotspot / jaringan dengan banyak user setaraSkema perusahaan, ISP dengan SLA & banyak class layanan


    Rekomendasi sederhana

    • Gunakan CAKE kalau tujuan Anda adalah: mengurangi lag (bufferbloat), stabilkan pengalaman browsing/gaming/VoIP dengan konfigurasi minimal.

    • Pilih PCQ bila Anda butuh fairness simpel per-host pada jaringan dengan banyak pengguna (mis. rental ISP/warung internet), dan tidak membutuhkan advanced bufferbloat control.

    • Ambil Queue Tree bila Anda memerlukan kontrol granular (mis. bandwidth per layanan, parent-child shaping, SLA), meski butuh kerja konfigurasi lebih banyak.



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini